Idul fitri adalah sebuah kemenangan bagi ummat islam dan sebagai hari special dalam setiap tahun yang di peringati dan di yakini sebagai hari yang fitrah hari yang penuh dengan kebahagiaan, bagaimana tidak, bayangkan anak-anak bisa mendapatkan jajan yang lebih :) disamping ritual dan adat yang begitu demokratis sehingga setiap kalangan dan ummat pun punya kesan tersendiri dalam perayaan itu, lebih dari itu pun sehingga bukan hanya dalam tatanan adat juga pada penetapan nya, bayangkan di Indonesia saja berbeda pada penetapan hari _H_nya belum lagi di seluruh dunia, parahnya lagi kok duluan jazirah arab sama Indonesia dan apakah matahari itu terbitnya dari barat sehingga wajar, eh salah_ rukyahnya kan pake bulan:) yang saya sendiri pun kurang paham mengenai ini :p , ok, denger” Malaysia pun berbeda dengan kita apakah kita sama Malaysia punya selisih waktu yang sedemikian besar ‘entahlah’.
Berangkat dari perbedaan ini dunia islam yang begitu demokratis kembali memantafkan demokratisasinya sehingga tidak ada yang kemudian menjadi ajang permusuhan antar sesame, sedemikian rumitnya masalah menyatukan pendapat ummat apalagi pingin menerapkan satu khalifah bagi semua wilayah/ummat muslim di seluruh dunia tapi bagaimana juga system khalifah yang banyak di gaungkan di kalangan ormas-ormas itu selama ini? Oop… tunggu dulu, jangan anggap saya amnesia karna banyak bertanya :D akhirnya saya jadi sepakat dengan ‘Muhammad Iqbal’ tokoh politik Pakistan ini yang bergabung dalam LIGA MUSLIM INDIA dan pencetus ide Negara Pakistan yang kemudian di lanjutkan oleh politisi ‘muhammad ali jinnah’ dalam upaya merealisasi ide berdirinya Negara bagi ummat islam india yaitu Pakistan, jiah…kok dah bahas yang ini sih :) ok, pokoknya Iqbal berpandangan bahwa kekhalifahan islam terdiri dari Republik-Republik (Negara-bangsa) dll, demikian hendaknya berbeda jangan digunakan untuk membedakan; sepakat untuk tidak sepakat dengan tetap menaruh hormat, selamat lebaran idul fitri 1 syawal 1432 H.
0 on: "Idul fitri, islam yang demokrasi"